Ritual maddupa keteng merupakan salah satu tata cara menyambut datangnya bulan ramadhan. Maddupa keteng dalam bahasa Bugis artinya menyambut bulan. Ritual ini biasanya diselenggarakan sesaat setelah terbenamnya matahari dan penanggalangan hijriah memasuki 1 ramadhan.
Tentu saja ritual maddupa keteng sebagaimana yang biasa diselenggarakan oleh masyarakat tradisional tidak disyariatkan oleh nabi Islam. Tetapi justru merupakan aktualisasi dari salah satu sabda Nabi, “ Barang siapa yang gembira dengan datangnya bulan ramadhan maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.” Sabda tersebut kemudian diterjemahkan secara sosiologis berdasarkan kondisi masyarakat pada zamannya. Hal itu dianggap sebagai sebuah manaa (warisan) leluhur yang terus dilestarikan sampai saat ini meskipun dengan distorsi makna disana sini.
Tentu saja ritual maddupa keteng sebagaimana yang biasa diselenggarakan oleh masyarakat tradisional tidak disyariatkan oleh nabi Islam. Tetapi justru merupakan aktualisasi dari salah satu sabda Nabi, “ Barang siapa yang gembira dengan datangnya bulan ramadhan maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.” Sabda tersebut kemudian diterjemahkan secara sosiologis berdasarkan kondisi masyarakat pada zamannya. Hal itu dianggap sebagai sebuah manaa (warisan) leluhur yang terus dilestarikan sampai saat ini meskipun dengan distorsi makna disana sini.